JUMLAH HEWAN KURBAN

DAFTAR NAMA PKH

KEGIATAN MENGHADAPI HARI RAYA IDUL ADHA 1431 H

Dalam bidang Kesra untuk menghadapi Hari Raya Idul Adha yaitu mendata hewan kurban yang akan dipotong pada mesjid di Wilayah Kerja Bulotadaa Timur. Setelah aparat turun ke mesjid-mesjid yang ada, salah satu Mesjid yakni Mesjid Nurul Ihsan tidak mengadakan kegiatan penyembelihan hewan kurban karena dengan adanya masalah sengketa tanah Waqaf sehingga pengurus Mesjid tidak maksimal melaksanakan apa yang sudah menjadi ketentuan. Atas inisiatif Lurah serta didampingi Kasie Kesra dan Staf serta Kepala lingkungan mendatangi tokoh-tokoh agama, dan tokoh Masyarakat yang ada disekitar Mesjid. Maka telah ada dari 2 kelompok 2 ekor sapi dan 1 ekor sapi dari Kel. Yasin. 1 ekor kambing dari Bapak Rino Adam.
Untuk lebih menumbuhkan rasa kebersamaan setelah terjadinya masalah sengketa tanah di atas, maka Lurah Bulotadaa Timur menghimbau kepada semua aparat untuk Sholat Id bersama di Mesjid Nurul Ihsan tersebut.

SEJARAH KELURAHAN BULOTADAA TIMUR

Kelurahan Bulotadaa Timur adalah hasil pemekaran dari Bulotadaa pada tahun 1977 yang pada waktu itu masih berstatus Desa masih distrik Tapa (Kabupaten Bone Bolango Sekarang), yang dipimpin oleh Bapak Edi Ibrahim anggota ABRI dari KODIM yang pada waktu itu juga masih memimpin Bulotadaa, setelah itu desa Dibagi Dua, Bulotadaa Barat Dipimpin Bapak Edi Ibrahim dan Desa Bulotadaa Timur untuk bulotadaa Timur Plh Bapak Abdullah Hasan, Yang Waktu Itu Beliau Masih Kepala BLOK Timur (Kepala Lingkungan) yang Dibatasi Jalan. Jadi Bapak ini hanya mengisi Kekosongan Kepemimpinan selama dua hari. pada saat itu sudah berlangsung pemilihan Kepala Desa yang kemudian pada tanggal 01 April 1978 digantikan oleh Umar Anatuljin. Kepala Desa Pertama Depinitif. Oleh karena pada tahun itu yang memilih pimpinan daerah adalah rakyat, maka Bapak Umar Anatuljin adalah hasil pilihan rakyat Bulotadaa Timur.
Pada masa pimpinan Bapak Umar Anatuljin ini yaitu pada tahun 1981 Desa Bulotadaa Timur ini berubah status menjadi Kelurahan Bulotadaa Timur yang sudah mempunyai staf-staf yaitu: Kasie PEMERINTAHAN, Kasie KESRA ( Kesejahteraan Rakyat), Kasie EKBANG (Ekonomi Bangunan), Kasie TRANTIBUM, dan kepala-kepala lingkungan yang sudah menjadi pegawai tetap. Kemudian pada tahun 1982 Kelurahan Bulotadaa Timur ini pernah menjadi juara 2 (dua) tingkat Nasional sebagai Kelurahan Tani Tumba dengan hasil pekerjaan Tumpan Sari yang dipimpin oleh Bapak Umar Anutuljin sendiri. Tetapi masa jabatan Bapak Umar Anatuljin ini bertahan selama 7 tahun yakni dari tanggal 01 April 1978 – 02 November 1985.
Kemudian pada tanggal 11 November 1985 di gantikan oleh Bapak Fuad Basalama dan masa jabatannya yaitu selama 5 (lima) tahun, dimana berakhir pada tanggal 05 Agustus 1990. Yang paling populer dimasa Fuad Basalama adalah olahraga dibidang Volly Ball, Bola Kaki , dan Bulu Tangkis. Volly Ball sangat di gemari masyarakat bulotadaa Timur, Karena Kebetulan Lurahnya Seorang Olahragawan jadi Tak heran olah raga Volly Ball sangat populer dimasa itu. Selain Volly Ball ada Juga Olah Raga Bola Kaki yang melahirkan pemain- pemain ternama pada masa itu. Jadi Masa Fuad Basalama paling banyak kegiatan Olah raga.
Syarifudin podungge (tanggal 06 Agustus 1990 s/d 16 April 1996). Bapak ini paling suka berkecimpung dengan masyarakat khususnya warga tani, jadi tak heran perkembangan dan penghasilan panen padi dan palawija serta sayur mayur (kangkung) sangat meningkat pada masa itu.
Gandi Luawo, (tanggal 17 April 1996 s/d 30 Mei 2001). Pemerintahan Lurah ini cukup berkarisma dan berjiwa Muda, karena latar belakang beliau adalah Guru, maka tak heran beliau paling banyak tugas di lapangan ke timbang di kantor, beliau telah membawa kelurahan Bulotadaa Timur ke zaman ke emasan. Dimana kelurahan Bulotadaa Timur menjadi pusat kegiatan ditingkat Kotamadya (masih bergabung dengan provinsi Sulawesi Utara). Beliau juga telah membangun jiwa para pemuda hingga terbentuk wadah yang biasa disebut dengan Karang Taruna dimana menampung aspirasi pemuda pada saat itu. Selain itu lembaga ketahanan masyarakat desa dibentuk pada masa pimpinan Bapak Gandi Luawo.
Ismail Miolo, (tanggal 31 Mei 2001 s/d 22 Oktober 2003). Pemerintahan beliau tak begitu lama, jadi yang tampak hanya dibidang keagamaan berupa Kegiatan Isra Mi’raj rutin setiap tahun dipusatkan di kantor Kelurahan Bulotadaa Timur secara Tradisional dan juga di Bidang Ekonomi. Mengaktifkan kembali Pasar Daya Karya, serta mendatangkan bantuan untuk pertanian berupa Telektor, dan lainnya, tapi pemerintahannya tak berlangsung lama, beliau hanya menjabat selama 2 (dua) tahun.
Syamsi Spaer (tanggal 23 Oktober 2003 s/d Juni 2008). Pada pemerintahan beliau ini adalah kegiatan P2WS. Serta mengaktifkan kader - kader PKK dalam berbagai kegiatan masyarakat.
Yustiyarti Podungge, S.STP ( tanggal 01 Juli 2008 s/d 13 Maret 2009 )
Pemerintahan beliau tidak berlangsung lama, yakni hanya berlangsung delapan bulan. Namun begitu dalam kegiatannya, beliau sempat membangun Polindes yang dipergunakan untuk sarana kesehatan untuk masyarakat sekitarnya.
Gandi Luawo (16 Maret 2009 s/d 21 September 2010). Pemerintahan beliau berlangsung selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan. Selama pemerintahan beliau sempat merenovasi Kantor Kelurahan Bulotadaa Timur.
Ramlah P. Hala (21 September 2010 s/d sekarang). Pemerintahan beliau sementara berlangsung dan sedang merencanakan berbagai kegiatan.
Pada tanggal 28 oktober 2010 Kelurahan Bulotadaa Timur Mewakili Kecamatan Kota Utara untuk Lomba Kesling (Kesehatan Lingkungan) Tingkat Kota Gorontalo. Dalam lomba ini Kelurahan Bulotadaa Timur mendapat Juara 1. Dan akan mewakili Kota Gorontalo ke Tingkat Propinsi

Kunjungan

Diberdayakan oleh Blogger.